Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909 | Pusat Sinopsis

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909 Hari Ini - Hallo sahabat Pusat Sinopsis, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909 Hari Ini, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Jodoh Wasiat Bapak, Artikel Sinetron, Artikel Sinopsis, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909
link : Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909
Loading...

Baca juga


Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909 Hari Ini

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909
Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909
sinopsialoveindia.com - Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909. Nenek Rohaya terpaksa menjual rumahnya karna tanah disekitar akan dibuat proyek. Nenek Rohaya hanya seorang diri tinggal disitu setelah suaminya meninggal 3 tahun lalu dan anak2nya tak ada yang menjenguk. Nenek menelepon anak2nya.

Nenek tak bilang kalo rumahnya sudah dijual. Nenek cuma bilang ingin tinggal beberapa lama dirumah anaknya karena kesepian. Nenek punya 6 anak. 5 anak sudah ditelpon dan ada saja alasan tak bisa klo nenek tinggal dengan mereka. Tinggal satu anak bernama Anto yang sudah memiliki istri Arini, serta anak semata wayang mereka, Putri yang remaja. Anto menerima ibunya tinggal dengan keluarga kecil mereka di cigeprek. namun Arini jadi marah karena Anto gak bilang sebelumnya, gak minta pendapatnya. Anto gak enak sama ibunya, namun ia juga terpengaruh istrinya yang judes.

Ternyata tinggal bersama Anto tak membuat nek Rohaya bahagia. Menantunya tak menganggap dirinya. Dibilang nyusahin, udah mana gak bagi2 warisan. Anto yang kerja pagi pulang malam selalu capek namun sampai dirumah selalu berantem dengan istrinya yang gak becus ngurus rumah, hobinya sosialita. Belum lagi pergaulan putri yang bebas pulang subuh, pacarnya berandal. Kalo dirumah putri juga cuek. Sampai nek Rohaya yang jadi mengurus rumah. Gara2 itu nek Rohaya jadi sakit. namun gakda yang peduli.

Putri yang liat aja jijik karna nek Rohaya ngompol. Anto telepon sodara2nya untuk menjemput ibunya namun gakda yang mau. Nek Rohaya malah diajak ke panti jompo, bilangnya Anto dan keluarga mau ke kampung orangtua Arini. Setelah lama ditinggal di panti jompo, nek Rohaya bingung gakda yang jemput udah seminggu. Nek Rohaya coba pulang ke rumah Anto, namun ia nguping kalo mereka senang nek Rohaya gak disini. Gak ada yang sok ngatur Arini  jadi istri yang baik, gak ada yang sok nasehatin putri jangan ikut pergaulan bebas.

Anto juga gak pusing dengerin keluhan Arini dan putri soal ibunya. Nek rohaya langsung pergi lagi diam2. Anto pun tiba2 mengalami sial, ia harus ganti rugi uang perusahaan dengan dana besar karena kelalaiannya. Anto minta ibunya jual rumah. Anto janji ibunya boleh tinggal lagi dirumah. Nek Rohaya pun memberikan uang penjualan rumahnya itu ke Anto. Nek Rohaya merasa diterima di keluarga Anto. namun ia mendapati putri hamil diluar nikah. Anto dan Arini menampar putri, hanya nek Rohaya yang bersimpati menyayangi cucunya. Putri kabur dari rumah. Nek Rohaya juga tiba2 drop, penyakitnya sudah komplikasi.

Selama di rawat, nek Rohaya butuh banyak transfusi darah karna ada kanker rahim yang menyebabkan pendarahan terus menerus. Tak disangka putri dibawa ke rumah sakit karena ditemukan hampir bunuh diri memotong pergelangan tangan karna cowoknya gak mau tanggung jawab. Putri butuh donor darah golongan AB. Disaat yang sama nek Rohaya juga membutuhkan gol darah itu. namun Arini merebutnya demi putri. Nek Rohaya pantesnya mati udah tua, yang masih punya massa depan itu putri. Nek Rohaya disela lemah mendengar itu.

Arini dan Anto berantem memperebutkan sisa kantong darah itu. Nek Rohaya pun mencabut sendiri alat bantu nafasnya. Nek Rohaya meninggal. Putri selamat mendapat transfusi darah. Setelah pemakaman nek Rohaya, Anto dan keluarga diusir dari rumah. Karna dulu rumahnya itu pemberian perusahaan dan sekarang diambil lagi. Semacam perusahaan multi level marketing. Kini keluarga Anto merasakan jadi gelandangan, tak ada sodara2nya yang mau bantu. Arini sakit2an, putri enggan merawat. Mereka mengemis minta tinggal di panti jompo namun para orangtua disana tak terima karna mereka pernah tega menelantarkan nek Rohaya. Akhirnya mereka tidur di rumah kosong. Taunya rumah itu kebakaran dan menewaskan ketiganya hingga gosong.

Baca Selanjutnya Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Minggu 3 Maret 2019 - Episode 911


Demikianlah Artikel Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909 Hari ini

Sekianlah artikel Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Jumat 1 Maret 2019 - Episode 909 dengan alamat link https://pusatsinopsispilm.blogspot.com/2019/02/sinopsis-jodoh-wasiat-bapak-jumat-1.html